Pages

Rabu, 04 September 2024

MUQODDIMAH

 MUQODDIMAH

 

Pengertian Ilmu Tajwid dan Tahsin Tilawah

A. Pengertian Ilmu Tajwid (عِلْمُ التَّجْوِيدِ  )

1. Menurut Bahasa

Seorang yang membaca Al-Qur’an, baik tanpa lagu maupun dilagukan dengan indah dan merdu, tidak boleh terlepas dari kaidah-kaidah tajwid.

Tajwid (تَجْوِيْدٌ  ) merupakan bentuk mashdar dari fi’il madhi ( جَوَّدَ ) yang berarti membaguskan , menyempurnakan memantapkan.

Pendapat yang lain tentang pengertian tajwid adalah الْإِتْيَانُ بِالجَيِّدِ   yang berarti “memberikan dengan baik”.

2. Menurut Istilah

التَّجْوِيْدُ هُوَ عِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ إِعْطَاءُ كُلِّ حَرْفٍ حَقَّهُ وَمُسْتَحَقَّهُ مِنَ الصِّفَاتِ وَالْمُدُوْدِ وَغَيْرِ ذَلِكَ كَالتَّرْقِيْقِ وَالتَّفْخِيْمِ وَنَحْوِهِمَا.

Ilmu tajwid menurut istilah adalah  ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara memenuhkan/memberikan hak huruf dan mustahaqnya. Baik yang berkaitan dengan sifat, mad dan sebagainya, seperti tarqiq dan tahkhim dan selain keduanya.

Yang dimaksud dengan haq huruf adalah sifat asli yang selalu bersama , seperti sifat al-hams, al-jahr, al-isti’la’, asy-syiddah dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahaq huruf adalah sifat yang tempak sewaktu-waktu seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa’ dan lain sebagainya.

3. Dasar Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Hukum mempelajari ilmu tajwid dapat diketahui pada uraian di bawah ini :

الْعِلْمُ بِهِ فَرْضٌ كِفَايَةِ وَالْعَمَلُ بِهِ فَرْضٌ عَيْنِ عَلَى كُلِّ قَارِئِ مِنْ مُسْلِمِ وَمُسْلِمَةِ.

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya, jika ada sebagian kaum muslimin yang mempelajari ilmu tajwid, maka gugurlah kewajiban sebagai kaum muslimin lainnya untuk mempelajari ilmu tajwid. Sementara mengamalkan ilmu tajwid hukumnya fardhu 'ain bagi setiap pembaca Al Quran (qari') dari umat islam.

Artinya, meskipun hukum mempelajari ilmu tajwid fardhu kifayah, tetapi membaca Al Quran dengan baik dan benar adalah keharusan (fardhu 'ain)

B. Pengertian Tahsin Tilawah (تَحْسِيْنُ التِّلَاوَةِ  )

1. Menurut Bahasa

Pengertian tahsin  menurut bahasa adalah tahsin (تَحْسِيْنُ  ) berasal dari kata ( حَسَّنَ  يُحَسِّنُ  تَحْسِيْنًا ) yang artinya memperbaiki, membeguskan, menghiasi, mempercantik, membuat lebih baik dari semula.

Tilawah ( تِلَاوَةُ ) berasal dari kata ) تَلَا  يَتْلُوْ  تِلَاوَةً  ) yang artinya bacaan, dan تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ   artinya bacaan Al-Qur’an.

2. Menurut Istilah

Tilawah secara istilah adalah,

التِّلَاوَةُ إِصْطِلَاحًا : تِلَاوَتُهُ تِلَاوَةً تُبَيِّنُ حُرُوْفَهَا وَيُتَأَنَّى فِى آدَائِهَا لِيَكُوْنَ أَدْنَى إِلَى فَهْمِ الْمَعَانِى.

Membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang menjelaskan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melaksanakan bacaannya, agar lebih mudah memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Tahsin Tilawah (تَحْسِيْنُ التِّلَاوَةِ  ) adalah upaya memperbaiki dan membaguskan bacaan Al-Qur’an.

3. Urgensi Tahsin Tilawah (تَحْسِيْنُ التِّلَاوَةِ  أَهَمِّيَةُ )

a . Tilawah yang baik dan benar, sebagaimana ayat Al-Qur’an itu diturunkan, sangat dicintai Allah Ta’ala.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يُقْرَأَ الْقُرْآنُ كَمَا أُنْزِلَ . (أخرجه ابن خزيمة في صحيحه)

“Sesungguhnya Allah menyukai Al-Qur’an dibaca sebagaimana ia diturunkan.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Kitab Shahihnya)

Al-Qur’an diwahyukan Allah Ta’ala melalui malaikat Jibril ‘alaihi salam kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam, dengan bacaan yang tartil. Begitu juga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam, membaca dan mengajarkan kepada sahabatnya dengan bacaan yang tartil. Para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an kepada tabi’in juga dengan bacaan yang tartil, dan begitu seterusnya.

b. Tilawah yang bagus akan memudahkan pembaca atau orang yang mendengarkannya menghayati Al-Qur’an.

c. Tilawah yang bagus akan memudahkan seseorang meraih pahala dari Allah dengan sangat baik.

d. Tilawah yang bagus memungkinkan seseorang mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain, minimal kepada keluarganya.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.   (رواه البخارى وأبو داود والترمذى والنسائى وابن ماجه)

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’I dan Ibnu Majah)

e. Tilawah yang bagus dapat mengangkat kualitas seseorang.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

الْمَاهِرُ بِالْقُرآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعْ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَآقٌ فَلَهُ أَجْرَانِ.  (رواه البخارى ومسلم وأبو داود )

“Orang yang ahli dalam Al-Qur’an akan bersama dengan para malaikat pencatat yang mulia lagi taat. Dan orang terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an dan dia bersusah payah mempelajarinya, maka baginya pahala dua kali lipat.” (HR. Al Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud.

 

0 Comments: