Pages

Jumat, 23 Agustus 2024

MAKHORIJUL HURUF

 


MAKHORIJUL HURUF



URAIAN MATERI

 

A.     Pengertian Makhorijul Huruf

Pembahasan ini adalah yang paling penting didalam ilmu tajwid, karena tanpa mengetahui makhorijul huruf, maka seorang Qori’ (orang yang membaca Al-Qur’an) dikhawatirkan salah dalam mengartikan kandungan harfiahnya, karena perlu diketahui bahwa dari sekian huruf hijaiyah masing-masing mempunyai tempat keluar huruf sendiri-sendiri dan ciri-ciri sifat yang bermacam-macam, maka diharapkan kepada Qori’ untuk mengusai satu persatu dari makhorijul huruf bahkan wajib untuk bisa memPRAKTIKkannya. Hal ini seperti ditegaskan oleh Syaikh Ibnul Jazari didalam muqoddimahnya :

إذْ وَاجِـبٌ عَلَيْهِمُ مُحَـتَّمُ

**

قَبْلَ الشُّـرُوْعِ أَوَّلاً أَنْ يَعْلَمُوْا

مَخَارِجَ الْحُرُوفِ وَالصِّفَاتِ

**

لِيَنْطِـقُوْا بِأَفْصَـحِ اللُّغَاتِ

Suatu kewajiban bagi seorang Qori’ dalam membaca Al-Qur’an yaitu lebih dahulu mengetahui ilmu atau seluk beluk jalan keluar suatu huruf dan berbagai sifat-sifatnya agar mereka dapat membaca dengan baik dan fasih.” 12

Makhroj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhroj diartikan tempat keluarnya huruf. Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf Al-Qur’an. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadkan huruf hijaiyyah secara benar.

Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhroj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu huruf hijaiyah, dimana dalam membaca Al-Qur’an makhorijul huruf harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan Al-Qur’an yang benar dan baik.

 

B.     Macam-Macam Makhorijul Huruf

Para ulama’ berbeda pendapat mengenai jumlah makhroj huruf hijaiyyah. Mayoritas ulama’ mengikuti pendapat Al-kholil Bin Ahmad, pendapat ini juga diikuti oleh Imam Ibnu Al-jazary. Beliau menegaskan dalam kitab jazariyah:

مَخَارِجُ الْحُروْفِ سَبْعَةَ عَشَرْ

**

عَلَى الَّذِى يَخْتَارُهُ مَنِ اخْتَبَرْ

“Bahwa tempat keluar huruf hijaiyyah ada 17 tempat (secara terperinci), menurut kesepakatan para ulama yang terpilih”, Sedangkan jika disederhanakan atau diringkas maka menjadi 5 tempat.

 

Jika terdapat huruf yang sama dalam makhrojnya, maka dalam hal ini yang bisa membedakan adalah sifat-sifatnya. Sebalikya jika ada huruf yang sama dalam sifatnya, yang bisa membedakan adalah makhrojnya.

 

Dalam syair kitab jazariyah diterangkan tentang makhorijul huruf yaitu:

فَأَلِفُ الْجَوْفُ وَأُخْتَاهَا وَهِى**حُـرُوْفُ مَدٍّ لِلْهَوَاءِ تَنْتَهِى

ثُمَّ  ِلأَقْصَى الْحَلْقِ هَمْزٌ هَاءُ**ثُمَّ لِوَسْطِـهِ فَعَـيْنٌ حَـاءُ

أَدْنَاهُ غَيْنٌ خَـاؤُهَا وَالْقَافُ**أَقْصَى اللِّسَانِ فَوْقُ ثُمَّ الْكَافُ

أَسْفَلُ وَالوَسْطُ فَجِيْمُ الشِّيْنُ يَا**وَالضَّادُ مِنْ حَـافَتِهِ إِذْ وَلِيَا

اْلأَضْرَاسَ مِنْ أَيْسَرِ أَوْ يُمْنَاهَا**وَاللاَّمُ أَدْنَاهَا لِمُنْتَـهَاهَـا

وَالنُّوْنُ مِنْ طَرَفِهِ تَحْتُ اجْعَلُوْا**وَالرَّا يُدَانِيْهِ لِظَهْـرٍ أَدْخِلُوْا

وَالطَّـاءُ وَالدَّالُ وَتَا مِنْهُ وَمِنْ**عُلْيَا الثَّنَايَا والصَّفِيْرُ مُسْتَكِنْ

مِنْهُ وَمِـنْ فَوْقِ الثَّنَايَا السُّفْلَى**وَالظَّـاءُ وَالـذَّالُ وَثَا لِلْعُلْيَا

مِنْ طَرَفَيْهِمَا وَمِنْ بَطْنِ الشَّفَةْ**فَالْفَا مَعَ اطْرَافِ الثَّنَايَا الْمُشْرِفَةْ

لِلشَّفَـتَـيْنِ الْوَاوُ بَاءٌ مِيْـمُ**وَغُنَّةٌ مَخْـرَجُهَا الْخَيْشُـوْمُ12.

Dibawah ini disebutkan masing-masing makhorijul huruf:

1.    AL JAUF (اَلْجَوْفُ) atau Rongga Mulut

Yakni celah panjang yang berada di belakang tenggorokan   sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad dan layyin (lunak). Huruf-hurufnya adalah:

a.       Alif Mutlaq, contoh:  خَافَ, عَصَى

b.      Wawu sukun (mati) jatuh setelah dhommah, contoh:  قُوْلُوْ,كُوْنُوْ

c.       Ya sukun jatuh setelah kasroh, contoh:  رَحِيْمٌ, كَرِيْمُ

d.      Huruf Al Layyin yang berjumlah dua yaitu:

1)    Wawu mati jatuh setelah fathah, contoh:  اَلْخَوْفُ, اَلْقَوْلُ

2)    Ya mati jatuh setelah fathah, contoh:  عَيْنَيْنِ

Huruf-huruf tersebut dinamakan Jaufiyah artinya huruf-huruf sebangsa rongga / lubang mulut.

Keterangan:

a)     Pada dasarnya huruf mad itu hanya ada satu yaitu alif mutlak (ا), adapun wawu dan ya’ dibaca mad hanya tertentu saja yaitu ketika keduanya harus mati, tapi jika keduanya berharokat (hidup), maka makhorijul hurufnya bukan jauf tapi sudah berdiri sendiri yaitu ditengah-tengah lidah untuk ya dan wawu ada di kedua bibir.

b)     Alif mutlak adalah selamanya sukun dan selalu jatuh setelah harokat fathah. Karena itu dalam penulisan Al-Quran, meskipun alif tidak ada tandanya sukun. Alif memang sudah sukun dengan sendirinya

c)      Apabila ada alif yang berharokat maka disebut hamzah seperti dalam lafadz (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ)  ini bukan alif tapi hamzah. Alif ini tidak bisa dibaca terkecuali dirangkai dengan huruf yang lain.

d)     Alif dibagi menjadi dua

                                                         1.         Alif Mamdudah (yang dipanjangkan).

Contoh:  قَالَ ,خَافَ

                                                         2.         Alif Layyinah (lunak).

Contoh:    مُوْسَى, عِسَى

2.    AL HALQ (اَلْحَلْقُ) atau Tenggorokan

Yang terbagi menjadi 3 bagian:

                                 1.         Tenggorokan bagian bawah dan pangkal tenggorokan (Aqsol Halq), keluar darinya huruf ء  dan ه  (hamzah dan ha’)

                                 2.         Tenggorokan bagian tengah (Wasthul Halq), keluar darinya huruf ح dan ع  (ha’ dan ‘ain)

                                 3.         Tenggorokan bagian atas (Adnal Halq) , keluar darinya huruf  غ  dan خ (ghoin dan kho’)

Keenam huruf itu dinamakan Halqiyyah (huruf sebangsa tenggorokan) yang juga termasuk huruf idzhar.

 

 

3.    AL LISAAN (اَللِّسَانُ) atau Lidah

Secara global di bagian lidah ini terbagi menjadi empat bagian  yaitu:

a.       Aqshol Lisan (اَقْصَلُ اللِّسَان); hurufnya ada dua yaitu:

1)      ق keluar dari pangkal lidah dekat dengan anak lidah dan mengarah keatas serta menepati dengan langit-langit mulut atas. (pangkal lidah agak ke dalam)

2)     ك keluar dari pangkal lidah mengarah kebawah serta menepati dengan langit-langit mulut atas. (pangkal lidah agak keluar)

Kedua huruf tersebut dinamakan lahwiyyah artinya huruf sebangsa pangkal lidah.

b.      Wasthul Lisan (وَسْطُ اللِّسَانِ), hurufnya ada tiga ش, ي, ج

Keluar tepat ditengah-tengah lidah serta menepati dengan langit-langit mulut atas. Ketiga huruf ini dinamakan syajariyyah (huruf sabangsa tengah lidah)

c.       Hafah (حَفَهْ), hurufnya ada satu yaitu ض keluar dari pangkal tepi lidah (sebelah kanan atau kiri) hingga sambung dengan tempat keluarnya huruf lam serta mengarah ke gigi geraham (tepi lidah dengan gigi graham atas sebelah kini). Huruf ini dinamakan janbiyyah artinya huruf sebangsa tepi lidah

Keterangan :

Menurut Ibnu Jazari huruf ini dilafadkan dengan menggunakan tepi lidah yang sebelah kiri sesuai dengan yang dipraktikkan Rasulullah SAW., sedangkan bagi kita lebih mudah mengarah ke kanan, dan hal ini dibenarkan oleh para ulama. 12

d.      Thorful Lisan (طَرْفُ اللِّسَانِ) atau ujung lidah, jumlah hurufnya ada dua belas dan dikelompokkan lagi menjadi empat bagian, yaitu:

1)     Dzalqiyyah (ذَلْقِيَّةْ) hurufnya ada tiga yaitu:

a)     ل keluar dari ujung tepi lidah samping kanan atau kiri dan menepati dengan langit-langit mulut atas. (ujung lidah dengan langit-langit mulut)

b)     ن keluar dari ujung lidah lebih masuk kedasar lidah (bawahnya huruf lam) dan menepati dengan langit-langit mulut atas. (ujung lidah dengan langit-langit mulut, bawahnya lam)

c)      ر keluar dari ujung lidah lebih masuk kedasar lidah (bawahnya huruf nun) dan menepati dengan langit-langit mulut atas. (ujung lidah dengan langit-langit mulut, bawahnya nun)

Ketiga huruf tersebut dinamakan dzalqiyyah artinya huruf sebangsa ujung lidah.

2)     Nath’iyyah (نَطْعِيَّةْ) hurufnya ada tiga yaitu :ط ,د  dan ت keluar dari ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi depan yang atas. (ujung lidah dengan pangkal 2 gigi)

Ketiga huruf ini dinamakan nath’iyyah artinya huruf sebangsa kulit gusi atas

Keterangan :

Untuk membunyikan huruf dal sebagai standar yang memudahkan dalam melafadhkannya adalah sebagaimana waktu kita melafadhkan huruf ta’

3)     Asaliyyah (اَسَلِيِّةْ) hurufnya ada tiga yaitu : ص, س dan ز keluar dari ujung lidah serta menepati dengan ujung gigi taring dua yang bawah. (ujung lidah dengan rongga gigi atas dan bawah)

Ketiga huruf ini dinamakan asaliyyah artinya huruf sebangsa runcing lidah / ujung lidah.

4)     Litsawiyyah (لِثَوِيَّةْ) hurufnya ada tiga, yaitu : ث, ذ  dan ظِ

Keluar dari ujung lidah (ujung lidah dengan ujung 2 gigi) dan menempati dengan ujung-ujung gigi depan yang atas. Ketiga huruf ini dinamakan litsawiyyah artinya huruf sebangsa gusi / sebangsa ujung lidah.

4.    ASY- SYAFATAINI  (اَلشَّفَتَيْنِ) atau Kedua bibir

Yang terbagi menjadi 4 bagian :

a.       Bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf (2 gigi atas dengan bibir bawah bagian tengah, bagi yang giginya rata) ف

b.      Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan (kedua bibir bersama – sama dan merapat), keluar darinya huruf ب

c.       Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan (kedua bibir bersama – sama dan merapat), keluar darinya huruf م

d.      Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga (kedua bibir bersama – sama dan merenggang), keluar darinya huruf و

5.        AL-KHOISYUM (اَلْخَيْشُوْمُ)  atau Hidung

Keluar darinya sifat ghunnah atau mendengung, yaitu mim dan nun yang bertasydid (مّ , نّ ), urutannya ada 5 yaitu:

a.       Suara nun sukun

b.      Suara mim sukun

c.       Suara tanwin

d.      Suara nun bertasydid

e.       Suara mim bertasydid

Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 yaitu:

a.         Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي )

b.        Pangkal tenggorokan (ء،ه )

c.         Tengah tenggorokan ( ع،ح )

d.        Ujung tenggorokan ( غ،خ )

e.         Pangkal lidah agak ke dalam ( ق )

f.          Pangkal lidah agak keluar (  ك )

g.         Tengah lidah dengan langit-langit / tengah lidah ( ج،ش،ي )

h.        Tepi lidah dengan gigi graham atas sebelah kiri ( ض )

i.          Ujung lidah dengan langit-langit mulut ( ل )

j.          Ujung lidah dengan langit-langit mulut bawah                                                                         lam (  ن )

k.        Ujung lidah dengan langit-langit mulut bawah nun ( ر )

l.          Ujung lidah bertemu gusi atas ( ط،د،ت )

m.      Ujung lidah dengan ujung 2 gigi atas ( ظ،ذ،ث )

n.        Ujung lidah dengan rongga gigi atas dan bawah (ص،س،ز )

o.        2 gigi atas dengan bibir bawah bagian tengah bagi yang giginya rata (ف )

p.        Kedua bibir  (و،ب،م ) :

   : ب & مkedua bibr bersama – bersama dan  merapat

و : kedua bibir bersama-sama dan merenggang

q.        Rongga hidung / pangkal hidung/ aqshol anfi/ al khoisyum

Suara : nun sukun (نْ), mim sukun (مْ), tanwin, nun bertasydid (نّ) dan mim bertasydid (مّ)

 

0 Comments: