Pages

Selasa, 22 Maret 2022

Mad Shilah


Mad Shilah

Pengertian Mad Shilah

Mad shilah adalah mad pada ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf berharakat. Mad pada mad shilah merupakan mad lafdziyah. Artinya secara tulisan tidak ada huruf mad namun secara lafadz ada madnya. Dalam istilah ilmu qiraat, dhamir yang dibaca panjang disebut dengan shilah. Dalam qiraat lain, ada juga yang membaca shilah pada dhamir mim jama'.

Ha’ dhamir disini merupakan dhamir untuk mufrad mudzakkar ghaib atau (هُوَ) dalam kedudukan majrur atau manshub. Ha’ dhamir dibaca dhammah apabila huruf sebelumnya berharakat dhammah, berharkat fathah atau huruf sukun selain ya’. Ha’ dhamir dibaca kasrah apabila huruf sebelum kasrah atau ya’ sukun.

Ha’ dhamir yang dibaca shilah di Al-Qur’an cetakan Madinah biasanya ada wawu kecil atau ya’ kecil setelah ha’ dhamir. Adapun di Al-Qur’an cetakan Indonesia digunakan dhammah terbalik atau kasrah tegak. Apabila kita menemukan tanda tersebut, berarti pada ha’ dhamir tersebut terdapat hukum mad shilah.

Dari pemaparan di atas, maka disimpulkan:
 Ha’ dhamir yang huruf sebelumnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
مِنْهُ – عَلَيْهِ
 Ha’ dhamir yang huruf setelahnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
لَهُ الْمُلْكُ – بِيَدِهِ الْمُلْكُ
 Ha’ dhamir yang dibaca mad adalah yang huruf sebelum dan sesudahnya berharakat, contoh:
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا - لَهُ أَخٌ
• Ha’ yang bukan dhamir dibaca pendek seperti:
لَـمْ يَنْتَهِ -  ما نَفْقَهُ
Macam-macam Mad Shilah

Pembagian Mad Shilah: Shugra dan Kubra

1. Mad Shilah Qashirah
Mad shilah qashirah atau mad shilah shugra adalah ha’ dhamir yang berada diatara dua huruf berharakat dan sesudahnya tidak ada hamzah. Mad shilah qashirah termasuk kelompok mad ashli. Ukuran panjangnya 2 harakat. Contoh:
إِنَّهُ كَانَ - لَهُ مَا
2. Mad Shilah Thawilah
Mad shilah thawilah atau mad shilah kubra adalah ha’ dhomir yang berada diantara dua huruf berharakat dan sesudahnya ada hamzah. Mad shilah thawilah termasuk kelompok mad far’i karena ada hamzah setelah mad. Ukuran panjang mad shilah kubra sama derajatnya dengan mad jaiz munfashil yaitu 4-5 harakat dan yang diutamakan 4 harakat. Contoh:
مَالَهُ أَخْلَدَهُ - عِنْدَهُ إِلَّا
----------
Pengecualian Mad Shilah
1.    Ha’ dibaca pendek karena sebelum hak dhomir ada huruf mati yang dibuang (menjadi jawab syarat) berupa wawu, yaitu pada kalimat :
وإِنْ تَشْكُرُوا يَرْ ضَهُ لَكُمْ (Surat Az- Zumar ayat 7 juz 23)
2.    Ha’ dibaca panjang karena tauqifi (didalam Al Qur an menurut Imam Hafs an Ashim ada satu) yaitu فيه مُهَاناً ( Surat Al Furqon ayat 69 juz 19 )
3.    Ha’ dibaca pendek karena bukan ha’ dhomir seperti : َما نَفْقَهُ كَثِيْراً (Surat Hud:91)
4.    Ha’ dlomir dibaca panjang jika washol tapi jika waqof ha’ dlomir menjadi mati. Contoh.
 ِمنْ عِلْمِه , يَعْلَمُوْنَه
5.    Huruf sebelum ha’ dhomir berupa huruf hidup sedang sesudahnya berupa huruf mati .maka dibaca pendek . Contoh.
 لهُ اْلحُكْمُ , لهُ الأَ سمَاءُ

6.    Huruf sebelum ha’ dhomir berupa huruf mati sedang sesudahnya berupa huruf hidup . Contoh. فِيْهِ هُدًى , خُذُوْهُ فاعتِلُوه maka dibaca pendek.
---------
Sumber:
Tuhfah Al-Athfal
Nihayah Al-Qaul Al-Mufid

0 Comments: