SIFATUL HURUF
Dalam kitab jazariyah di terangakan mengenai sifatul
huruf yaitu:
صِفَاتُ
الْحُرُوْفِ
صِفَاتُهَا
جَهْرٌ وَرِخْـوٌ مُسْتَفِلْ ** مُنْفَتِحٌ
مُصْمَتَةٌ وَالضِّـدَّ قُلْ
مَهْمُوْسُهَا
فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ ** شَدِيْدُهَا
لَفْظُ أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ
وَبَيْنَ
رِخْـوٍ وَالشَّدِيْدِ لِنْ عُمَرْ ** وَسَبْعٌ عُلْوٌ
خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ حَصَرْ
وَصَادٌ
ضَادٌ طَاءٌ ظَاءٌ مُطْبَقَةْ ** وَفِرَّ مِنْ
لُبِّ الْحُرُوْفُ الْمُذْلَقَةْ
صَفِيْـرُهَا
صَادٌ وَزَاىٌ سِيْنُ ** قَلْقَلَةٌ
قُطْـبُ جَـدٍّ وَاللِّيْـنُ
وَاوٌ
وَيَاءٌ سَكَـنَا وَانْفَتَحَـا ** قَبْلَهُمَا
وَاْلاِنْحِـرَافُ صُحِّحَا
فِى
اللاَّمِ وَالرَّا وَبِتَكْرِيْرٍ جُعِلْ ** وَلِلتَّفَشِّى
الشِّيْنُ ضَادَا نِاسْتَطِلْ
A.
Pengertian
Sifatul Huruf
Sifatul huruf menurut bahasa ialah sifat-sifat dari
huruf-huruf hijaiyyah, menurut istilah ialah sifat yang baru datang pada saat
huruf itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya.
Tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah
agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan sifat-sifat huruf. Dan
setiap huruf paling sedikit memiliki 5 sifat yaitu pada kelompok sifat-sifat
yang berlawanan. Secara garis besar sifat-sifat
huruf terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.
Sifat Al
‘Aridloh (عا رضة)
Yaitu sifat bacaan baru muncul/ ada karena adanya
sifat al lazimah setelah huruf-huruf itu dirangkai dengan huruf-huruf yang
lain, semisal tafhimul musta’la, tarqikul
mustafal, tafkhim dan tarqiqnya ro’ atau hukum bacaan seperti ikhfa’, iqlab
dan idhgom.
2.
Sifat Al Lazimah (اللا زمة)
Yaitu
sifat bacaan yang tetap dimiliki oleh setiap huruf hijaiyyah, baik huruf itu
belum dirangkai atau sudah
dirangkaikan dengan huruf-huruf yang lain .
Dalam
sifat al lazimah yang jumlahnya 19
para ulama
terjadi perbedaan pendapat, tentang huruf alif.
Pendapat yang menetapkan bahwa alif itu mempunyai sifat, karena alif sendiri
mempunyai makharijul huruf. Sedangkan jumhur ulama tidak memasukkan alif.
Karena alif tidak bisa berdiri sendiri dan sifatnya akan selalu mengikuti pada
huruf sebelumnya. Jika huruf sebelumnya kuat, contoh:
طَا قَا
maka alif dibaca kuat, akan tetapi jika huruf sebelumnya lemah, maka
alif dibaca lemah pula. contoh: مَا لَا
Sedangkan
ulama yang memasukkan bahwa alif mempunyai sifat adalah, karena alif mempunyai
tempat keluar huruf tersendiri, begitu juga dengan huruf-huruf yang lain alif
berhak memiliki sifat al lazimah.
Secara
keseluruhan dari sembilan belas sifat Al Lazimah bisa dikategorikan menjadi dua
bagian yaitu:
1. Sifat kuat (Qowiy),
yaitu ketika huruf-huruf ini dibaca maka akan terbaca dengan berat, nafas
tertahan dan dibaca dengan tebal. Jumlahnya ada 12 sifat.
2. Sifat lemah (Dhoif),
yaitu ketika huruf-huruf ini dibaca maka hurufnya ringan, udara bebas terlepas
dan ringan membacanya. Jumlah sifat ini ada 7.
Dibawah ini adalah klasifikasi antara sifat yang
berlawanan dan sifat yang tidak berlawanan.
·
Sifat Yang
Memiliki Lawan
Yaitu sifat aslinya yang saling
berlawanan
a. Al Hams >< Al Jahr
b. Asy syiddah >< Ar Rikhwah dan tawasut
c. Al Isti’la’ >< Al Istifal
d. Al Ithbaq >< Al Infitah
e.
Al Idzlaq >< Al Ishmat .
Keterangan:
a.
Segi Nafas:
·
الهَمْسُ (Al
Hams) Menurut bahasa Hams yaitu bisikan atau
mendesis.
Menurut istilah Hams yaitu mengucapkan
huruf dengan nafas mengalir, karena lemahnya sandaran makhraj huruf. Hurufnya
ada sepuluh (10) yaitu:
ف – ح – ث – هـ – ش – خ – ص – س – ك – ت atau
terangkum dalam kalimat فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ yang
artinya (Maka dianjurkan seseorang itu untuk diam)
Kebalikan
dari Al Hams adalah Al Jahr
·
الجَهْرُ (Al
Jahr) menurut bahasa berarti tampak atau
terang, Menurut
istilah yaitu
huruf apabila diucapkan atau dimatikan tidak mengeluarkan desis (nafas
tertahan) huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya Al Hams.
Yaitu:
ع – ظ – م – و– ز– ن – ق – ا– ر– ء– ذ– ي– غ – ض–ج – د– ط – ل
– ب
yang terangkum dalam kalimat عَظُمَ
وَزْنَ قَارِئٍ ذِيْ غِضِّ جَدَّ طَلَبْ
b.
Segi Suara:
·
الشِّدَّهْ (Asy Syiddah) Menurut bahasa berarti
kuat, menurut istilah ialah tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang
mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu ;أ – ج – د– ق– ط – ب – ك– ت
yang terangkum dalam kalimat; أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ yang
artinya (Aku dapati si Qotin menangis)
Kebalikan
dari Asy Syiddah adalah Ar Rikhwah
·
الرِّخْوَةُ
(Ar
Rikhwah) Menurut bahasa berarti lunak atau lemah menurut
istilah terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf-hurufnya. Hurufnya
ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:
خ – ذ – غ – ث – ح – ظ- ف – ض- ش – و – ص – ز- ي – س – هـ
atau dalam kalimat خُذْغِثَّ حَظٍّ فَضَّ شَوْصَ
زَيٍّ سَاهٍـ
Keterangan
:
Antara sifat Asy
Syiddah dengan Ar Rikhwah adalah At
Tawassuth (bahasa artinya sedang), menurut istilah artinya
mengucapkan huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan
(pertengahan antara keduanya). Hurufnya adalah: ل – ن – ع – م – ر atau kalimat yang berbunyi: لِنْ عُمَرْ. 13
c.
Segi Pangkal Lidah
·
الإِسْتِعْلاَءُ
(Al Isti’la’) Menurut bahasa Isti’la
artinya tinggi atau naik, sedang menurut istilah yaitu terangkatnya lidah ke
rongga atas ketika mengucapkan huruf-huruf tersebut. Huruf Isti’la’ ada tujuh (7), yaitu:
خ – ص– ض– غ– ط – ق– ظ terangkum
dalam kalimat خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ
Kebalikan
dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal
·
الإِسْتِـفَالُ
(Al Istifal) menurut bahasa
artinya menurun, menurut istilah Istifal yaitu mengucapkan huruf dengan
menurunkan pangkal lisan dari langit-langit. Huruf-hurufnya ada dua puluh satu (21) yaitu selain
huruf isti’la’.
d.
Lidah dengan Rongga
Mulut
·
الإِطْبَاقُ
(Al Ithbaq) Menurut bahasa Ithbaq artinya menempel (melekat), menurut istilah
Ithbaq yaitu mengucapkan huruf dengan menempelkan lisan ke langit-langit
sehingga terbatas suara pada keduanya. Huruf yang mempunyai sifat Al Ithbaq ada
empat (4),yaitu;
ط – ظ – ض – ص
Kebalikan
dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
·
الإِنفِتَاحُ (Al
Infitah) menurut bahasa artinya terbuka/terpisah menurut istilah mengucapkan
huruf dengan menjauhkan lisan dari langit-langit hingga mengeluarkan angin
serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq,
yaitu dua puluh empat (24) huruf.
e.
Dari Segi Mudah atau
Tidaknya Mengeluarkan Huruf
·
اللإِذْلاَق (Al Idzlaq), Menurut bahasa Idzlaq
artinya lisan yang tajam dan cepat (ujung), adalah mengucapkan huruf dengan
mudah, ringan dan cepat, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau
bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam (6):
ف – ر– م– ن– ل– ب
atau terangkum dalam kalimat:
فِرَّ
مِنْ لُبٍّ yang artinya (Larilah dari singa/larilah dari orang berilmu).
Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
·
الإِصْمَاتُ
(Al Ishmat) menurut bahasa artinya lisan yang berat dan tertahan menurut
istilah ialah mengeluarkan huruf hijaiyah dengan agak susah atau tertahan (diam
tidak keujung). Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22) selain huruf idzlaq,
yaitu:
ج – ز –غ – ش – – س – خ – ط – ص – د – ث – ق – ة
– إ – ذ و –ع– – ظ – ه – ي– ح – ض ك
terkumpul dalam kalimat جُزَّ
غَشَّ سَاخِطٍ صَدَثَقَةً إِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
·
Sifat Yang Tidak
Memiliki Lawan
Terdapat 8 sifat tergolong dalam kategori ini
yaitu:
a.
Shafir (صفير) menurut bahasa artinya bersiul.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung
lidah dan gigi seri. Hurufnya ada 3, yaitu : ص,ز , dan س
Bunyi desiran yang berlaku pada huruf ص paling
kuat dibanding ز dan berikutnya.
Perbedaan sifat Shafir dengan Hams
adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar
membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
b. Qalqalah (قلقلة) menurut
bahasa artinya goncang (pantulan).
Yaitu pengucapan huruf sukun disertai goncangan pada makhrojnya sehingga
terdengar pantulan suara yang kuat. Hurufnya adalah ق ط ب
ج د terangkum
dalam kalimat
قُطْبُ جَدٍّ atau
بَجُ دِ طَقَ
c.
Lin
(لين)
menurut bahasa lembut dan mudah (lunak)
menurut istilah yaitu mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan.
Hurufnya ada 2 yaitu و dan ي yang
mati dan jatuh setelah fathah Contoh: خَوْفْ dan بَيْتْ
d. Inhirof (إنحراف) menurut
bahasa berarti condong atau miring. Artinya ialah condongnya huruf dari
makhrojnya sendiri kepada makhroj lain. Yaitu sifatnya huruf, Hurufnya ada 2
yaitu:
-
ل
condong keluar atau ke ujung lidah.
-
ر condong
ke dalam serta sedikit kearah lam.
e. Takrir (تكرير) menurut
bahasa berarti mengulang-ulang (bergetar). Menurut istilah adalah: Pengucapan
huruf yang disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah. Hurufnya hanya 1, yaitu ro' (ر). Walau bagaimanapun, getaran yang
dibenarkan adalah sekali saja, kecuali ketika bertasydid (ketika di tasydid
getarnya 2 ketuk ketika tidak tasydid maka getarnya hanya 1 ketuk). Contoh :
getar 1 ketuk (رَ , رِ , رُ, بَرْ) getar 2 ketuk (مُسْتَمِرَّ . مُسْتَقِرَّ)
- Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ) menurut
bahasa berati menyebar dan meluas. Menurut istilah adalah:
Pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut. Hurufnya 1
saja, yaitu syin (ش).
g. Istitholah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) menurut
bahasa berati memanjang. Yaitu memanjangnya suara ض dari permulaan tepi lidah sampai
ujungnya, di sebelah kiri atau kanan lidah (bersambung dengan makhroj Lam),
Hurufnya hanya 1, yaitu ḍhad (ض).
h.
Ghunnah (غنة),
berarti dengung yang enak dalam hidung yang tersusun dalam huruf م- ن baik hidup maupun mati yang idzhar,
ikhfa’ atau idgham. Ghunnah adalah sifat yang tetap bagi kedua huruf ini. Hanya
saja waktu tasydid lebih kuat dari waktu idgham, waktu idgham lebih kuat dari
waktu sukun, sedangkan waktu sukun lebih kuat dari waktu hidup.
0 Comments:
Posting Komentar