Pages

Jumat, 23 Agustus 2024

SIFATUL HURUF

SIFATUL HURUF

Dalam kitab jazariyah di terangakan mengenai sifatul huruf yaitu:

صِفَاتُ الْحُرُوْفِ

صِفَاتُهَا جَهْرٌ وَرِخْـوٌ مُسْتَفِلْ         **         مُنْفَتِحٌ مُصْمَتَةٌ وَالضِّـدَّ قُلْ

مَهْمُوْسُهَا فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ       **         شَدِيْدُهَا لَفْظُ أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ

وَبَيْنَ رِخْـوٍ وَالشَّدِيْدِ لِنْ عُمَرْ          **         وَسَبْعٌ عُلْوٌ خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ حَصَرْ

وَصَادٌ ضَادٌ طَاءٌ ظَاءٌ مُطْبَقَةْ           **         وَفِرَّ مِنْ لُبِّ الْحُرُوْفُ الْمُذْلَقَةْ

صَفِيْـرُهَا صَادٌ وَزَاىٌ سِيْنُ **         قَلْقَلَةٌ قُطْـبُ جَـدٍّ وَاللِّيْـنُ

وَاوٌ وَيَاءٌ سَكَـنَا وَانْفَتَحَـا  **         قَبْلَهُمَا وَاْلاِنْحِـرَافُ صُحِّحَا

فِى اللاَّمِ وَالرَّا وَبِتَكْرِيْرٍ جُعِلْ           **         وَلِلتَّفَشِّى الشِّيْنُ ضَادَا نِاسْتَطِلْ

 

 

A.     Pengertian Sifatul Huruf

Sifatul huruf menurut bahasa ialah sifat-sifat dari huruf-huruf hijaiyyah, menurut istilah ialah sifat yang baru datang pada saat huruf itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya.

Tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan sifat-sifat huruf. Dan setiap huruf paling sedikit memiliki 5 sifat yaitu pada kelompok sifat-sifat yang berlawanan. Secara garis besar sifat-sifat huruf terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1.      Sifat Al ‘Aridloh (عا رضة)

Yaitu sifat bacaan baru muncul/ ada karena adanya sifat al lazimah setelah huruf-huruf itu dirangkai dengan huruf-huruf yang lain, semisal tafhimul musta’la, tarqikul mustafal, tafkhim dan tarqiqnya ro’ atau hukum bacaan seperti ikhfa’, iqlab dan idhgom.

2.      Sifat Al Lazimah  (اللا زمة)

Yaitu sifat bacaan yang tetap dimiliki oleh setiap huruf hijaiyyah, baik huruf itu belum dirangkai atau sudah dirangkaikan dengan huruf-huruf yang lain .

Dalam sifat al lazimah yang jumlahnya 19 para ulama terjadi perbedaan pendapat, tentang huruf alif. Pendapat yang menetapkan bahwa alif itu mempunyai sifat, karena alif sendiri mempunyai makharijul huruf. Sedangkan jumhur ulama tidak memasukkan alif. Karena alif tidak bisa berdiri sendiri dan sifatnya akan selalu mengikuti pada huruf sebelumnya. Jika huruf sebelumnya kuat, contoh: طَا قَا  maka alif dibaca kuat, akan tetapi jika huruf sebelumnya lemah, maka alif dibaca lemah pula. contoh: مَا لَا

Sedangkan ulama yang memasukkan bahwa alif mempunyai sifat adalah, karena alif mempunyai tempat keluar huruf tersendiri, begitu juga dengan huruf-huruf yang lain alif berhak memiliki sifat al lazimah.

Secara keseluruhan dari sembilan belas sifat Al Lazimah bisa dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:

1.      Sifat kuat (Qowiy), yaitu ketika huruf-huruf ini dibaca maka akan terbaca dengan berat, nafas tertahan dan dibaca dengan tebal. Jumlahnya ada 12 sifat.

2.      Sifat lemah (Dhoif), yaitu ketika huruf-huruf ini dibaca maka hurufnya ringan, udara bebas terlepas dan ringan membacanya. Jumlah sifat ini ada 7.

 

Dibawah ini adalah klasifikasi antara sifat yang berlawanan dan sifat yang tidak berlawanan.

·         Sifat Yang Memiliki Lawan

Yaitu sifat aslinya yang saling berlawanan

a.       Al Hams >< Al Jahr

b.      Asy syiddah >< Ar Rikhwah dan tawasut

c.       Al Isti’la’ >< Al Istifal

d.      Al Ithbaq >< Al Infitah

e.       Al Idzlaq >< Al Ishmat .

Keterangan:

a.       Segi Nafas:

·         الهَمْسُ (Al Hams) Menurut bahasa Hams yaitu bisikan atau mendesis.

Menurut istilah Hams yaitu mengucapkan huruf dengan nafas mengalir, karena lemahnya sandaran makhraj huruf. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu:
ف – ح – ث – هـ – ش – خ – ص – س – ك – ت atau terangkum dalam kalimat فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ   yang artinya (Maka dianjurkan seseorang itu untuk diam)

Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr

·         الجَهْرُ (Al Jahr)  menurut bahasa berarti tampak atau terang, Menurut istilah yaitu huruf apabila diucapkan atau dimatikan tidak mengeluarkan desis (nafas tertahan) huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya Al Hams. Yaitu: 

ع – ظ – م – و– ز– ن – ق – ا– ر– ء– ذ– ي– غ – ض–ج – د– ط – ل – ب yang terangkum dalam kalimat عَظُمَ وَزْنَ قَارِئٍ ذِيْ غِضِّ جَدَّ طَلَبْ

b.      Segi Suara:

·         الشِّدَّهْ (Asy Syiddah) Menurut bahasa berarti kuat, menurut istilah ialah tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu ;أ – ج – د– ق– ط  ب – ك– ت yang terangkum dalam kalimat; أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ  yang artinya (Aku dapati si Qotin menangis)

Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rikhwah

·         الرِّخْوَةُ (Ar Rikhwah) Menurut bahasa berarti lunak atau lemah menurut istilah terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf-hurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:
 
خ – ذ – غ – ث – ح – ظ- ف – ض- ش – و – ص – ز- ي – س – هـ atau dalam kalimat خُذْغِثَّ حَظٍّ فَضَّ شَوْصَ زَيٍّ سَاهٍـ

Keterangan :

Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rikhwah adalah At Tawassuth (bahasa artinya sedang), menurut istilah artinya mengucapkan huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara keduanya). Hurufnya adalah: ل – ن – ع – م – ر atau kalimat yang berbunyi: لِنْ عُمَرْ. 13

c.       Segi Pangkal Lidah

·         الإِسْتِعْلاَءُ (Al Isti’la’) Menurut bahasa Isti’la artinya tinggi atau naik, sedang menurut istilah yaitu terangkatnya lidah ke rongga atas ketika mengucapkan huruf-huruf tersebut. Huruf Isti’la’ ada tujuh (7), yaitu:
 خ – ص– ض– غ– ط  ق– ظ terangkum dalam kalimat  خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ

Kebalikan dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal

·         الإِسْتِـفَالُ (Al Istifal) menurut bahasa artinya menurun, menurut istilah Istifal yaitu mengucapkan huruf dengan menurunkan pangkal lisan dari langit-langit. Huruf-hurufnya ada dua puluh satu (21) yaitu selain huruf isti’la’.

 

d.      Lidah dengan Rongga Mulut

·         الإِطْبَاقُ (Al Ithbaq) Menurut bahasa Ithbaq artinya menempel (melekat), menurut istilah Ithbaq yaitu mengucapkan huruf dengan menempelkan lisan ke langit-langit sehingga terbatas suara pada keduanya. Huruf yang mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4),yaitu;

 ط ظ ض ص

Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah

·         الإِنفِتَاحُ (Al Infitah) menurut bahasa artinya terbuka/terpisah menurut istilah mengucapkan huruf dengan menjauhkan lisan dari langit-langit hingga mengeluarkan angin serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh empat (24) huruf.

 

e.       Dari Segi Mudah atau Tidaknya Mengeluarkan Huruf

·         اللإِذْلاَق  (Al Idzlaq), Menurut bahasa Idzlaq artinya lisan yang tajam dan cepat (ujung), adalah mengucapkan huruf dengan mudah, ringan dan cepat, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam (6):

 ف – ر– م– ن– ل– ب atau terangkum dalam kalimat:

فِرَّ مِنْ لُبٍّ yang artinya (Larilah dari singa/larilah dari orang berilmu).

Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat

·         الإِصْمَاتُ (Al Ishmat) menurut bahasa artinya lisan yang berat dan tertahan menurut istilah ialah mengeluarkan huruf hijaiyah dengan agak susah atau tertahan (diam tidak keujung). Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22) selain huruf idzlaq, yaitu:
ج – ز –غ – ش – س – خ – ط – ص – د – ث – ق – ة – إ – ذ  و –ع– ظ  – ه – ي– ح – ض  ك terkumpul dalam kalimat جُزَّ غَشَّ سَاخِطٍ صَدَثَقَةً إِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ

 

·         Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan

Terdapat 8 sifat tergolong dalam kategori ini yaitu:

a.       Shafir (صفير)  menurut bahasa artinya bersiul. Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri. Hurufnya ada 3, yaitu :  ص,ز , dan س Bunyi desiran yang berlaku pada huruf ص paling kuat dibanding ز dan berikutnya.

Perbedaan sifat Shafir dengan Hams adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.

b.      Qalqalah (قلقلة) menurut bahasa artinya goncang (pantulan). Yaitu pengucapan huruf sukun disertai goncangan pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Hurufnya adalah ق ط ب ج د  terangkum dalam kalimat قُطْبُ جَدٍّ atau بَجُ دِ طَقَ

c.        Lin (لين)  menurut bahasa lembut dan mudah (lunak) menurut istilah yaitu mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan. Hurufnya ada 2 yaitu و dan ي yang mati dan jatuh setelah fathah Contoh: خَوْفْ dan بَيْتْ

d.      Inhirof (إنحراف) menurut bahasa berarti condong atau miring. Artinya ialah condongnya huruf dari makhrojnya sendiri kepada makhroj lain. Yaitu sifatnya huruf, Hurufnya ada 2 yaitu: 

-          ل condong keluar atau ke ujung lidah.

-          ر condong ke dalam serta sedikit kearah lam.

e.      Takrir (تكرير) menurut bahasa berarti mengulang-ulang (bergetar). Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah.  Hurufnya hanya 1, yaitu ro' (ر). Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, kecuali ketika bertasydid (ketika di tasydid getarnya 2 ketuk ketika tidak tasydid maka getarnya hanya 1 ketuk). Contoh : getar 1 ketuk (رَ , رِ , رُ, بَرْ)  getar 2 ketuk   (مُسْتَمِرَّ . مُسْتَقِرَّ)

  1. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ) menurut bahasa berati menyebar dan meluas. Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut. Hurufnya 1 saja, yaitu syin (ش).

g.       Istitholah (ﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) menurut bahasa berati memanjang. Yaitu memanjangnya suara ض dari permulaan tepi lidah sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan lidah (bersambung dengan makhroj Lam), Hurufnya hanya 1, yaitu ḍhad (ض).

h.       Ghunnah (غنة), berarti dengung yang enak dalam hidung yang tersusun dalam huruf  م- ن baik hidup maupun mati yang idzhar, ikhfa’ atau idgham. Ghunnah adalah sifat yang tetap bagi kedua huruf ini. Hanya saja waktu tasydid lebih kuat dari waktu idgham, waktu idgham lebih kuat dari waktu sukun, sedangkan waktu sukun lebih kuat dari waktu hidup.


0 Comments: